Tampilkan postingan dengan label Biografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biografi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Februari 2012

Biografi Gigi - Band Indonesia


Biografi Gigi - Band Indonesia

Gigi, Grup Band, Biografi, IndonesiaGrup Band Gigi resmi dibentuk pada tanggal 22 Maret 1994. Pada awalnya Grup Band ini terdiri atas Armand Maulana (vokalis), Thomas Ramdhan (bassis), Dewa Budjana (gitaris), Ronald Fristianto (drummer), danBaron Arafat (gitaris). Nama "Gigi" sendiri muncul setelah para personilnya tertawa lebar mengomentari nama "Orang Utan" yang nyaris dijadikan nama band ini. Dengan latar belakang musik yang beda-beda, mereka menggabungkannya ke dalam satu musik yang menjadi ciri khas Gigi. Album perdana yang bertema "Angan" dilempar ke pasaran dengan dukungan dari Union Artist/Musica.

Pada waktu itu Gigi belum membentuk suatu manajemen artis untuk mengelola kegiatan mereka sehingga untuk mempromosikan album perdana itu, mereka merilis dua single yang sekaligus video klip, yaitu Kuingin dan Angan. Tetapi kedua lagu andalan tersebut tidak banyak mendongkrak angka penjualan. Kurangnya promosi dan tidak adanya pengelolaan manajemen menjadi penyebab utama kegagalan album pertama group musik ini.

Akhirnya mereka membentuk Gigi Management supaya mereka menjadi lebih profesional. Album kedua "Dunia" terbilang sukses di pasaran. Dengan mengandalkan lagu unggulan pertama "Janji", yang terjual sekitar 400.000 copy serta meraih penghargaan sebagai "Kelompok Musik Terbaik". Pada saat ini manajeman Gigi terjadi keretakan dengan Baron. Video klip lagu andalan kedua "Nirwana" dibuat tanpa adanya Baron. Pada September 1995, Baron secara resmi keluar dari Group Band Gigi. Kemudian diikuti keluarnya Thomas dan Ronald yang bulan November 1996. Akhirnya Grup Band Gigi hanya tinggal berdua saja namun tetap berusaha bertahan dan merekrut Opet Alatas (bassis) dan Budhy Haryono drumer).

Formasi baru ini memberi warna baru pada Gigi. Pada tahun 1997 mereka mengeluarkan album keempat yang bertema 2x2 dengan menggandeng sejumlah musisi kondang, lokal dan dunia, Antara lain Billy Sheehan (Mr. Big) yang menyumbang permainan basnya yang dahsyat pada lagu mereka (Cry Baby), dan Indra Lesmana juga ikut menyumbang dalam lagu "Tractor". Lagu andalan "Kurindukan" ternyata kurang direspon masyarakat. Keadaan ini tertolong sama dengan adanya tur 100 kota yang menampilkan duet Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan sebagai pembukanya.

Gigi, Grup Band, Biografi, Indonesia
Sementara itu Thomas yang baru saja keluar dari rehabilitasi kembali ke Jakarta untuk mulai bermain musik lagi. Thomas bahkan membuat kejutan dengan menjadi bintang tamu di konser GIGI "Satu Jam Bersama Gigi" dan konser Gigi di Bandung, dengan bermain bersama di lagu "Janji" dan "Angan". Di konser itu Gigi serasa bernostalgia dengan Thomas, bahkan mereka membawakan satu lagu yang jarang dimainkan yaitu Hasrat. Pada tanggal 22 Maret 1999 akhirnya Thomas masuk lagi ke Group musik Gigi. Tak lama setelah itu Gigi merilis album keenam yang berjudul "Baik" pada bulan April 1999. Lagu andalan pertamanya adalah "Hinakah".

Inilah cara GIGI berucap salam kepada dunia dengan melemparkan album terbarunya, Salam Kedelapan. Tahun 2003 berarti tahun kesembilan bagi band bernama sederhana ini. Lho tapi kenapa judulnya Salam Kedelapan? “Ya karena ini adalah album ke-8, dan kebetulan proses rekaman dan penciptaannya telah usai di tahun 2002 kemarin pas GIGI masih berusia 8 tahun,” ucap Armand sang vokalis yang rajin menulis lirik buat GIGI. Selama tiga minggu GIGI ngendon di studio mereka menggodok materi album berikut proses mixing. Materi sebenarnya banyak tercipta di luar studio, seperti inspirasi lirik yang tiba-tiba datang ketika terkena macet atau inspirasi lagu ketika di tengah-tengah tur. Hasilnya genap sepuluh lagu mengisi album ini.

Dari segi musik GIGI merasa Salam Kedelapan cerminan dari kondisi mereka yang sedang santai hasil istirahat selama 6 bulan yang ternyata berguna sekali dalam mengendurkan tekanan. Begitu santai, ide-ide positif yang terbenam bisa muncul begitu saja. Tambahan lagi GIGI baru pertama kali ini berkesempatan berkolaborasi dengan sound engineer Stephan Santoso. “Permainan lepas kita berempat ketemu dengan ide-ide baru Stephan membuat nuansa segar banyak tertuang di materi album terbaru kita ini. Dari segi teknik, album ini memang terlihat musik GIGI banyak mengalami hal baru, salah satunya adalah kolaborasi GIGI dengan Stephan. Satu hal lagi yang menonjol di sini tampilnya barisan lirik yang lebih lugas dan positif dan olah vokal yang tidak terlalu banyak improvisasi,” ujar Armand melengkapi.

Alhasil album ini penuh dengan warna-warni GIGI yang mungkin bakal sedikit mengejutkan, tapi tentunya menyegarkan. Simak saja lagu pembuka album ini berjudul Terima Saja. Gebukan drumnya dari awal lagu sampai penutup asyik banget, ditambah teriakan nanananana, Hoy…nanananana, Hoy… yang lumayan bikin kaget tapi seru. Kebayang kan kalau lagu ini dibawakan langsung oleh GIGI. “Kadang dalam menulis lagu, kita memikirkan bagaimana lagu ini akan dibawakan langsung nanti. Mengingat kita menyukai aksi panggung yang memang benar-benar bisa main lepas di depan penikmat lagu GIGI dengan segala atraksi dan improvisasi. Belum lagi dengan bernyanyi seperti ini kita bisa lebih
berinteraksi dengan penonton yang ada. Ini kan menarik dan membuat kita tambah semangat,” tegas Armand lagi.

Tembang kedua GIGI melaju lambat dalam Perihal Cinta. Temanya apalagi kalau bukan cinta. Lagu yang liriknya digodok lewat sms antara Armand dan Thomas ini jadi lagu unggulan yang sudah banyak terdengar di radio-radio tanah air. Dan sudah juga merajai banyak tangga lagu kita. Untuk video klipnya, Dimas Djayadingrat menyiapkan suatu konsep footage- dari dokumentasi perjalanan GIGI di Jakarta-Bandung dengan model klipnya, Nirina. Untuk tembang lembut lainnya ada Jatuh Padamu. Dari judulnya lagi-lagi sudah bisa ditebak temanya apa. Dan lagi-lagi untuk liriknya adalah hasil rembukan duet Armand-Thomas.

Selebihnya GIGI lebih sering memainkan tempo yang medium dan lebih cepat seperti Kucari Yang Kau Mau, Salam, Wanita, Untukmu Teman, Ketakpastian, Rahasiaku dan Akhir Cerita. Mereka juga banyak bermain dalam irama dan lirik lagu yang lebih ceplas-ceplos. Seperti keunikan komposisi gagah berjudul Rahasiaku yang menceritakan kesombongan seorang laki-laki atas kejantanannya.

Secara keseluruhan album terbaru GIGI ini melaju dengan tempo sedang yang rancak. Entah itu dari sound drum, akustik dan distorsi gitarnya atau sound bass yang kalau dipadu memang segar di telinga. Memaksimalkan energi empat sekawan ini dalam tuangan satu album. Masa rehat GIGI telah usai sejak merilis album The Best of GIGI. Kini mereka kembali dengan sikap santai yang berbuah positif. Kita sambut saja salam GIGI ini lewat Salam Kedelapan.

Gigi, Grup Band, Biografi, Indonesia
Tahun 2004, GIGI kembali ‘dihantui’ dengan trauma ‘bongkar-pasang’ personel. Dalam masa penggarapan album Original Sound Track (OST) Brownies Budhy Haryono karena satu dan lain hal tidak dapat ikut aktif di studio rekaman. Karena album ini harus segera selesai seiring dengan akan dirilisnya film Beownies, atas referensi dari Budhy dan kesepakatan personel GIGI lainnya dilibatkanlah Hendy sebagai additional player menggantikan posisi Budhy Haryono. Album OST Brownies (yang termasuk album paling dinanti di tahun 2004 versi majalah Hai No.32 TH. XXVIII) ini diramu dengan takaran 5 lagu baru, 3 lagu aransemen ulang dan 2 lagu yang dicomot dari album-album GIGI sebelumnya.

Hasilnya, sebuah pop yang manis, semanis mencicipi lezatnya BROWNIES.
Album dengan resep pop manis ditaburi lirik yang easy listening ini, hadir sebagai album soundtrack film layar lebar dengan judul yang sama, BROWNIES. Film komedi romantik garapan sutradara Hanung Bramantyo ini dibintangi oleh Marcella Zallianty, Phillip, VJ Arie MTV dan Bucek. Alur ceritanya sendiri mengisahkan tentang seorang gadis kosmopolit yang sedang mencari arti sebuah cinta sejati.

GIGI diberi kepercayaan penuh oleh SINEMART, rumah produksi yang menggarap film layar lebar ini, untuk membuat soundtrack nya. Inilah yang membuat GIGI tidak kehilangan warna walaupun GIGI harus tetap berpatokan dengan skenario film Brownies tersebut. Proses pembuatan lagu-lagu baru di album ini pun cukup sederhana. Sembari membayangkan adegan per adegan yang akan muncul, GIGI duduk bersama menggelar workshop sambil memainkan gitar ‘kopong’ dan terciptalah 5 lagu baru yang lebih segar. Kehadiran Hendy yang menggantikan posisi Budhy sangat berperan dialbum ini. Hendy diberi kebebasan bermain sesuai dengan style-nya dan selalu dimintai pendapatnya dalam mengaransemen sebuah lagu. Additional drummer yang memiliki nama lengkap Gusti Erhandy ini, pernah bekerja bareng dengan Erwin Gutawa Orchestra untuk konser-konser Chrisye dan Krisdayanti.

Akhirnya di tahun 2009 ini tepatnya di Ultah yang ke 15nya, GIGI mengeluarkan single terbaru skaligus peluncuran buku biografinya. Album self titled ini adalah album regular GIGI yang ke 11, dari seluruhnya 18 album. Agak aneh sebenarnya karena self title pada umumnya di gunakan pada album pertama. Tujuh album yang lain berupa live in concert, the best of, original sound track, dan 4 album religi. (selengkapnya bisa dilihat di www.gigionline.com) Album ini terdiri dari 9 lagu medium beat, dengan lirik yang sebagian besar bertema cinta. Tapi bukan cinta yang melankolis apalagi merintih-rintih.

Single pertama “Ya..ya..ya..” liriknya bercerita tentang seorang pemuda yang nggak sabar menunggu pernyataan cinta kekasihnya. Melodi musik lagu ini riang dan unik.
Ada juga lagu yang judulnya “My Facebook,” yang berkisah tentang perjumpaan seseorang dengan pacar lamanya di jejaring facebook. Karena takut ketahuan dengan pacaranya yang sekarang, mereka berkomunikasi lewat inbox yang sifatnya pribadi bukan wall yang semua orang bisa tahu.

Semua unsur bunyi-bunyian diisikan oleh GIGI, kecuali untuk lagu “Restu Cinta”. Pada lagu ini Addie MS menulis orkestrasi untuk string section dan english horn. Seperti pada album-album sebelumnya, Armand, Budjana, Thomas, dan Hendy menyumbangkan lagu, kemudian diaransemen bersama. Khusus untuk lirik Armand menulis lebih banyak ketimbang yang lain. Soft Launching album GIGI kali ini terasa sangat istimewa karena dilakukan bersamaan dengan peluncuran buku biografi 15 tahun GIGI, pada 31 Maret 2009 di Jakarta Theatre XXI Ball Room. Bahkan art work dan temanya dibuat sama. Jadi cover album GIGI dengan cover buku biografi gigi akan sama.

Referensi :

- http://mepow.wordpress.com/2009/05/23/15-tahun-perjalanan-musik-gigi-bersama-album-baru-dan-buku-biografi-nya/
- http://lintoelangblog.blogspot.com/p/biografi-gigi-band.html

Biografi Peterpan - Band Indonesia


Biografi Peterpan - Band Indonesia

peterpan, biografiPeterpan dibentuk pada tahun 1997, awalnya bernamaTopi ketika Andhika (kibor) membentuk band Topi dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (gitar), serta teman mainnya, Abel (bas) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMP-nya Ariel yang mengisi posisi vokal. Dengan formasi seperti itulah, mereka mulai manggung dan memainkan musik beraliran Brits alternatif. Kemudian Ari mengundurkan diri dan Topi pun bubar tanpa sebab yang pasti.

Andika mengumpulkan kembali personel Topi di tahun 2000. Namun kali ini, posisi drum dipegang oleh Reza. Untuk memberi warna musik yang lebih dewasa dan lebih kaya melody, maka diajaklahLoekman, teman kakak Indra, yang akhirnya jadi lead guitar (gitar utama). Setelah terbentuk dengan formasi enam orang, mereka pun mengambil nama peterpan. Tanggal 1 September 2000 secara resmi peterpan terbentuk.

Perjalanan profesional peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O'Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternative rock seperti Nirvana, Pearl Jam, Cold play, U2, Creed, dll. Saat di café Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Kang Noey (basis Java Jive) yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, "Sahabat", "Mimpi Yang Sempurna", dan "Taman Langit", terpilih lagu "Mimpi Yang Sempurna" untuk dimasukan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 kopi.

peterpan, biografi
Perusahaan rekaman Musica Studios pun tak melewatkan potensi peterpan. Musica mempercepat pengajuan kontrak untuk debut album peterpan. Akhirnya debut album peterpan bertajuk Taman Langitdirilis bulan Juni 2003. Tak disangka, album itu mampu terjual di atas angka 650.000 kopi. Atas prestasi tersebut, mereka menerima Multi Platinum untuk album Taman Langit.

Tak hanya jumlah penjualan, peterpan juga sukses mencetak rekor konser maraton di enam provinsi dalam tempo 24 jam pada tanggal 18 Juli 2004. Konser bertajuk "LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record" itu dimulai di Medan, Sumatra Utara sekitar pukul 07.55 sampai 08.40 WIB. Dari sana, mereka lalu melanjutkan di Padang, Sumatra Barat sekitar pukul 10.45 hingga 11.30 WIB. Pada jam 12.55 hingga 13.40 WIB, Peterpan konser di Pekanbaru, Riau, terus Lampung pada jam 16.25 sampai 17.10 WIB. Ariel lantas membuka konser di Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 19.45 dan berakhir pada 20.30 WIB. Konser Peterpan ditutup di Surabaya sekitar pukul 22.15 sampai 23.00 WIB. Atas prestasinya ini, mereka berhak dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pada Agustus 2004, Peterpan merilis album ke-2 bertajuk Bintang di Surga. Album itu telah terjual 350.000 kopi dalam waktu 2 minggu setelah rilis dan pada awal Januari 2005 telah mencapai 1,7 juta kopi. Pada Februari 2005, penjualan album ini mencapai
2 juta kopi. Dan menurut catatan, album ini mampu terjual sebanyak 3 juta kopi.

Di awal tahun 2005, Peterpan meraih penghargaan sebagai artis favorit Indonesia di MTV Asia Aid pada tanggal 9 Februari 2005 di Bangkok. Dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005, Peterpan menempati urutan teratas nominasi dengan memperoleh 11 nominasi. Empat di antaranya dicetak lewat lagu "Ada Apa Denganmu". Dari 11 nominasi itu, Peterpan mendapat 7 penghargaan, antara lain untuk "band terbaik", "album terbaik", "grafis desain album terbaik" dan "karya produksi terbaik", karena album Bintang di Surga. Pada ajang SCTV Music Awards 2005, Peterpan mendapat penghargaan di kategori "Album Pop Group Ngetop"' dan "Lagu Paling Ngetop". Di tahun 2005, Peterpan kembali merilis 2 album yaitu : VCD Untuk Sahabat Peterpan yang berisi Orginal VCD Karaoke termasuk video klip serta dokumentasi saat mereka melakukan pemecahan rekor konser selama 24 jam di 6 kota, dan album jalur suara film Alexandria.

Pada tanggal 4 November 2006, Andika dan Indra, resmi keluar dari anggota band. Kedua mantan personil ini pada akhirnya membentuk kelompok lainnya yang diberi nama The Titans. Pasca keluarnya Andika dan Indra, posisi mereka ditempati oleh dua pemusik tambahan, yaitu Lucky dan David. Dengan formasi tambahan ini, Peterpan merilis, Hari yang Cerah. Acara launching album ini juga dibuat lain karena dilakukan di dua negara. Di RUUMS Kuala Lumpur pada 25 Mei 2007 setelah itu di Bandung di Monumen Pahlawan Gazebo dan disiarkan secara live di 6 stasiun televisi.

peterpan, biografi
Album ini diklaim sebagai album terakhir mereka dengan nama "Peterpan". Ariel mengklaim bahwa pada akhirnya mereka akan melepaskan nama Peterpan dan menggunakan nama lainnya. Meski tanpa foramsi utuh seperti dulu, peterpan masih mampu memperlihatkan 'taring'nya. Di bulan September 2007, mereka mendapat kehormatan untuk mengikuti acara "Song Festival" di Korea Selatan. Sebelumnnya, peterpan juga masih mampu mengantongi penghargaan sebagai Best Favorite Artis Indonesia MTV Asia Award 2006 dan Album Pop Group Ngetop SCTV Music Award 2006.

Setelah diguncang oleh perpecahan di antara para personilnya, band ini sekali lagi ditimpa musibah, yaitu dengan munculnya kasus video adegan mesum seseorang yang mirip Ariel Peterpan. Kasus ini mengakibatkan ditangkapnya Ariel pada tanggal 22 Juni 2010. Namun kasus ini tidak menyurutkan semangat penggemar Peterpan. Dan untuk menjawab kerinduan penggemar mereka, Ariel dan kawan-kawan beberapa kali mengadakan pertunjukan di dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Album studio
  • Kisah 2002 Malam (2002)
  • Taman Langit (2003)
  • Bintang di Surga (2004)
  • Ost. Alexandria (2005)
  • Hari yang Cerah (2007)
  • Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008)
  • Single Ariel (2011)

Album lainnya
  • Untuk Sahabat Peterpan (2005)

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Peterpan

Biografi Ebit G. Ade - Penyanyi Dan Penulis Lagu


Biografi Ebit G. Ade - Penyanyi Dan Penulis Lagu

Ebit G. Ade, Penyanyi, BiografiTerlahir dengan nama Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far atauEbit G. Ade di Wanadadi, Banjarnegara 21 April 1954, merupakan anak termuda dari 6 bersaudara, anak Aboe Dja'far, seorang PNS, dan Saodah, seorang pedagang kain. Dulu ia memendam banyak cita-cita, seperti insinyur, dokter, pelukis. Semuanya melenceng, Ebiet malah jadi penyanyi -- kendati ia lebih suka disebut penyair karena latar belakangnya di dunia seni yang berawal dari kepenyairan. Setelah lulus SD, Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Banjarnegara. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke Yogyakarta.

Sekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan melanjutkan ke SMA Muhammadiyah I. Di sana ia aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia). Namun, ia tidak dapat melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada karena ketiadaan biaya. Ia lebih memilih bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya yang pensiunan memberinya opsi: Ebiet masuk FE UGM atau kakaknya yang baru ujian lulus jadi sarjana di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Nama Ebiet didapatnya dari pengalamannya kursus bahasa Inggris semasa SMA. Gurunya orang asing, biasa memanggilnya Ebiet, mungkin karena mereka mengucapkan A menjadi E. Terinspirasi dari tulisan Ebiet di bagian punggung kaos merahnya, lama-lama ia lebih sering dipanggil Ebiet oleh teman-temannya. Nama ayahnya digunakan sebagai nama belakang, disingkat AD, kemudian ditulis Ade, sesuai bunyi penyebutannya, Ebiet G. Ade. Kalau dipanjangkan, ditulis sebagai Ebiet Ghoffar Aboe Dja'far. Sering keluyuran tidak keruan, dulu Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta pada tahun 1971. Tampaknya, lingkungan inilah yang membentuk persiapan Ebiet untuk mengorbit. Motivasi terbesar yang membangkitkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika bersahabat dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), Eko Tunas (cerpenis), dan E.H. Kartanegara (penulis).

Malioboro menjadi semacam rumah bagi Ebiet ketika kiprah kepenyairannya diolah, karena pada masa itu banyak seniman yang berkumpul di sana. Meski bisa membuat puisi, ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekedar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan, seperti yang banyak dilakukannya pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Hal itu terjadi karena ia pernah diledek teman-temannya agar membuat lagu dari puisinya sendiri. Pacuan semangat dari teman-temannya ini melecut Ebiet untuk melagukan puisi-puisinya.

Ebit G. Ade, Penyanyi, Biografi
Ebiet pertama kali belajar gitar dari kakaknya, Ahmad Mukhodam, lalu belajar gitar di Yogyakarta dengan Kusbini. Semula ia hanya menyanyi dengan menggelar pentas seni di Senisono, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta dan juga di Jawa Tengah, memusikalisasikan puisi-puisi karya Emily Dickinson, Nobody, dan mendapat tanggapan positif dari pemirsanya. Walau begitu ia masih menganggap kegiataannya ini sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para sahabat dekatnya dari PSK (Persada Studi Klub yang didirikan oleh Umbu Landu Paranggi) dan juga temannya satu kos, akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia belantika musik Nusantara. Setelah berkali-kali ditolak di berbagai perusahaan rekam, akhirnya ia diterima di Jackson Record pada tahun 1979.

Jika semula Ebiet enggan meninggalkan pondokannya yang tidak jauh dari pondok keraton, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke Jakarta. Ia melalui rekaman demi rekaman dengan sukses. Sempat juga ia melakukan rekaman di Filipina untuk mencapai hasil yang lebih baik, yakni album Camellia III. Tetapi, ia menolak merekam lagu-lagunya dalam bahasa Jepang, ketika ia mendapat kesempatan tampil di depan publik di sana. Pernah juga ia melakukan rekaman di Capitol Records, Amerika Serikat, untuk album ke-8-nya Zaman. Ia menyertakan Addie M.S. dan Dodo Zakaria sebagai rekan yang membantu musiknya.

Lagu-lagunya menjadi trend baru dalam khasana musik pop Indonesia. Tak heran, Ebiet sempat merajai dunia musik pop Indonesia di kisaran tahun 1979-1983. Sekitar 7 tahun Ebiet mengerjakan rekaman di Jackson Record. Pada tahun 1986, perusahaan rekam yang melambungkan namanya itu tutup dan Ebiet terpaksa keluar. Ia sempat mendirikan perusahaan rekam sendiri EGA Records, yang memproduksi 3 album, Menjaring Matahari, Sketsa Rembulan Emas, dan Seraut Wajah. Sayang, pada tahun 1990, Ebiet yang "gelisah" dengan Indonesia, akhirnya memilih "bertapa" dari hingar bingar indutri musik dan memilih berdiri di pinggiran saja. Baru pada tahun 1995 ia mengeluarkan album Kupu-Kupu Kertas (didukung oleh Ian Antono, Billy J. Budiardjo (alm), Purwacaraka, dan Erwin Gutawa) dan Cinta Sebening Embun (didukung
oleh Adi Adrian dari KLa Project).

Pada tahun 1996 ia mengeluarkan album Aku Ingin Pulang (didukung oleh Purwacaraka dan Embong Rahardjo). Dua tahun berikutnya ia mengeluarkan album Gamelan yang memuat 5 lagu lama yang diaransemen ulang dengan musik gamelan oleh Rizal Mantovani. Pada tahun 2000 Ebiet mengeluarkan album Balada Sinetron Cinta dan tahun 2001 ia mengeluarkan album Bahasa Langit, yang didukung oleh Andi Rianto, Erwin Gutawa dan Tohpati. Setelah album itu, Ebiet mulai lagi menyepi selama 5 tahun ke depan. Ebiet adalah salah satu penyanyi yang mendukung album Kita Untuk Mereka, sebuah album yang dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya tsunami 2004, bersama dengan 57 musisi lainnya. Ia memang seorang penyanyi spesialis tragedi, terbukti lagu-lagunya sering menjadi tema bencana.

Pada tahun 2007, ia mengeluarkan album baru berjudul In Love: 25th Anniversary (didukung oleh Anto Hoed), setelah 5 tahun absen rekaman. Album itu sendiri adalah peringatan buat ulang tahun pernikahan ke-25-nya, bersama pula 13 lagu lain yang masih dalam aransemen lama. Kemunculan kembali Ebiet pada 28 September 2008 dalam acara Zona 80 di Metro TV cukup menjadi obat bagi para penggemarnya. Dengan dihadiri para sahabat di antaranya Eko Tunas, Ebiet G Ade membawakan lagu lama yang pernah popular pada dekade 80-an.

Ebit G. Ade, Penyanyi, Biografi
Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, pada awal kariernya, ia 'memotret' suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu Mengarungi Keberkahan Tuhan yang ditulis bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dia kemudian Menikah dengan Koespudji Rahayu Sugianto (atau lebih dikenal sebagai Yayuk Sugianto, kakak penyanyi Iis Sugianto) pada tanggal 4 Februari 1982, ia dikaruniai 4 anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan:
  • Abietyasakti "Abie" Ksatria Kinasih (lahir 8 Desember 1982)
  • Aderaprabu "Dera" Lantip Trengginas (lahir 6 Januari 1986)
  • Byatriasa "Yayas" Pakarti Linuwih (lahir 6 April 1987)
  • Segara "Dega" Banyu Bening (lahir 11 Desember 1989).
Mereka bertempat tinggal di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Anak sulung Ebiet, Abie juga memiliki bakat musik, dan sering mewakili Ebiet dalam mengecek sound system menjelang ayahnya manggung. Ebiet juga seorang penggemar golf, namun sejak terjadinya bencana tsunami 2004, ia tidak pernah lagi main golf. Tidak seluruh album yang dikeluarkan Ebiet G. Ade berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, ia sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Dan pada tahun-tahun terakhir Ebiet banyak memilih berkolaborasi dengan musisi-musisi berbakat. Jumlah album kompilasinya yang dikeluarkan melebihi album studionya. Sejauh ini terdapat sedikitnya 25 album kompilasinya yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan rekam.

Album studio
  • Camellia I (1979)
  • Camellia II (1979)
  • Camellia III (1980)
  • Camellia 4 (1980)
  • Langkah Berikutnya (1982)
  • Tokoh-Tokoh (1982)
  • 1984 (1984)
  • Zaman (1985)
  • Isyu! (1986)
  • Menjaring Matahari (1987)
  • Sketsa Rembulan Emas (1988)
  • Seraut Wajah (1990)
  • Kupu-Kupu Kertas (1995)
  • Cinta Sebening Embun (1995)
  • Aku Ingin Pulang (1995)
  • Gamelan (1998)
  • Balada Sinetron Cinta (2000)
  • Bahasa Langit (2001)
  • In Love: 25th Anniversary (2007)
  • Masih Ada Waktu (2008)
  • Tembang Country 2 (2009)
Penghargaan
Ebiet G. Ade telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain:
  • 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya dari album Camellia I hingga Isyu!
  • Biduan Pop Kesayangan PUSPEN ABRI (1979-1984)
  • Pencipta Lagu Kesayangan Angket Musica Indonesia (1980-1985)
  • Penghargaan Diskotek Indonesia (1981)
  • 10 Lagu Terbaik ASIRI (1980-1981)
  • Penghargaan Lomba Cipta Lagu Pembangunan (1987)
  • Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989-1992)
  • BASF Awards (1984 - 1988)
  • Penyanyi solo dan balada terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)
  • Lagu Terbaik AMI Sharp Award (2000)
  • Planet Muzik Awards dari Singapura (2002)
  • Penghargaan Lingkungan Hidup (2005)
  • Duta Lingkungan Hidup (2006)
  • Penghargaan Peduli Award Forum Indonesia Muda (2006)
  • Sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen.
Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Ebiet_G._Ade

Biografi Anang Hermansyah - Musisi Indonesia


Biografi Anang Hermansyah - Musisi Indonesia

Anang Hermansyah, Biografi, musisi, penyanyiAnang Hermansyah lahir di Jember, Jawa Timur, 18 Maret 1969, Sejak SMA di Jember, Jawa Timur, Anang telah tergabung dalam sebuah band. Namun dirinya baru serius bermusik saat kuliah di Universitas Islam Bandung dengan bergabung dalam sanggar milik Doel Sumbang. Anang bahkan sempat membuat rekaman bersama Doel Sumbang, meski akhirnya tidak dipublikasikan.


Pada tahun 1989, Anang memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan berkenalan dengan Pay Siburian, gitaris BIP yang saat itu masih memperkuat Slank. Melalui Pay, Anang pun masuk dalam lingkungan pergaulan Gang Potlot dan kemudian memperkuat grup Kidnap. Bersama Kidnap, Anang menelurkan album Katrina pada tahun 1993.

Setelah lepas dari Kidnap, Anang memutuskan untuk menempuha jalur solo dan mengeluarkan album, antara lain "Biarkanlah", "Lepas", "Melayang" dan "Tania". Bersama istrinya, Krisdayanti, Anang mengeluarkan album "Berartinya Dirimu", "Kasih", "Buah Hati" dan "Makin Aku Cinta". Setelah ia bercerai dengan Krisdayanti, ia merilis albumnya Separuh Jiwaku Pergi. Ia juga berduet denganSyahrini dalam lagu Jangan memilih aku. kemudian ia juga menyanyikan lagu Cinta Terakhir dengan Syahrini setelah itu ia kemudian memutuskan untuk berduet dengan Ashanty.

Anang Hermansyah, Biografi, musisi, penyanyi
Selain sukses menyanyi, Anang juga menjadi pencipta lagu, aranjer sekaligus produser untuk beberapa penyanyi, termasuk untuk sang istri, Krisdayanti, sambil mengelola Studio Hijau, studio rekaman miliknya. Anang juga sukses menggelar Konser 3 Diva, yang melibatkan mantan istrinya,Krisdayanti, serta Titi DJ dan Ruth Sahanaya.

Tak hanya di dunia seni tarik suara, Anang juga melebarkan sayap di dunia seni peran
dengan memproduseri film berjudul "Susahnya Jadi Perawan". Film ini didukung oleh Restu Sinaga, Nova Eliza, Al Fathir Muchtar, Olga Syahputra, Tio Pakusadewo, Julia Perez dan Emmie Lemu.

Anang bersama sejumlah musisi beken, seperti Indra Lesmana, Abdi Negara, dan Triawan Munaf, bergabung untuk mendirikan portal musik. Portal tersebut diberi nama IM:port (Independent Music Portal). IM:port bertujuan memberi kesempatan kepada semua musisi, baru dan senior, untuk 'menjual' karya-karya mereka secara lebih mudah ketimbang melalui prosedur label yang dikatakannya sebagai 'cukup ruwet.'

Anang menikah dengan Krisdayanti pada tanggal 22 Agustus 1996. Dari pernikahan tersebut mereka mempunyai 2 orang anak, Titania Aurelie Nurhermansyah (lahir tahun 1998) biasa dipanggil Aurel or Loli dan Azriel Akbar Hermansyah (lahir tahun 2000) biasa dipanggil Azriel or Jiel. Sejak awal pernikahan mereka sering kali dilanda gosip. Meski demikian telah 13 tahun berlalu, akhirnya pasangan ini bercerai secara agama bulan Agustus 2009, kemudian bercerai secara hukum pada November 2009, sekarang ia memilih berduet dengan Ashanty setelah sebelumnya berduet denganSharini. Anang di kabarkan akan segera menikah dengan Ashanty pasangan duetnya sekarang setelah sebelumnya berpacaran.

Anang Hermansyah, Biografi, musisi, penyanyi, ashanty
Album soloBiarkanlah (1992)
Lepas (1994)
Melayang (1996)
Tania (1999)
Jati Diri (2001)
Mata Cinta (2003)
Separuh Jiwaku Pergi (2009)

Album duetCinta (1996)
Kasih (1997)
Buah Hati (1998)
Makin Aku Cinta (2001)
Menuju Terang (2002)
Sepuluh Tahun Pertama (2006)
Dilanda Cinta (2009)
Jangan Memilih Aku (2010)
Tanpa Bintang (2010)
Jodohku (2011)

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Anang_Hermansyah

 

Selamat Datang

Selamat datang di Power Science, saya harap anda senang dan bisa mendapatkan apa yang anda cari di blog ini. dan berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya iniSelengkapnya tentang Saya

Sepintas Tentang Saling Sharing

Nama saya Erlangga Yudian Pratama saya seorang yang senang berbagi. tadinya saya adalah pemilik blog Ilmu tetapi tidak tahu apa yang terjadi saya kehilangan account blog tersebut dikarenakan kejahilan seseorang. :D

Social Stuff

Info