Liputan6.com, Polewali Mandar: Pembatalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diputuskan DPR dan pemerintah kemarin malam tidak serta merta diikuti penurunan harga sembako di pasaran. Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, sejak isu BBM bergulir harga sembako di pasaran terus naik.
Beras campuran yang seharusnya turun menjadi Rp 5.200 seperti pekan sebelumnya, kini masih dijual Rp 5.500 per kilogram. Beras kepala cap teratai dan cap sayur seharusnya turun Rp 170 ribu per sak isi 25 kilogram, tetap bertahan Rp 180 ribu
per sak.
Telur ayam ras yang seharusnya dijual Rp 25 ribu per rak isi 30 kilogram, tetap dijual Rp 29 ribu per rak. Kemudian gula pasir dijual Rp 9.500 per liter pekan lalu kini masih bertengger Rp 10.500 per liter.
Tak berbeda dnegan harga sayur mayur. Tomat misalnya, tetap dijual seharga Rp 6.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 4.000 per kilogram. Bawang merah tetap dijual dikisaran harga Rp 9.000 per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp 7.000 per kilogram.
Para pedagang beralasan tetap menjual harga sembako dengan tinggi lantaran stok yang ada telah dibeli sebelum ada keputusan pemerintah. Mereka mengaku tidak tahu apakah harga sembako yang sudah terlanjur melambung sejak isu kenaikan harga BBM, bakal turun atau tidak. Namun mereka siap menurunkan harga asalkan distributor barang tempat mereka membeli sembako ikut menurunkan harga.(BJK/IAN)
Sumber : Liputan 6
Beras campuran yang seharusnya turun menjadi Rp 5.200 seperti pekan sebelumnya, kini masih dijual Rp 5.500 per kilogram. Beras kepala cap teratai dan cap sayur seharusnya turun Rp 170 ribu per sak isi 25 kilogram, tetap bertahan Rp 180 ribu
per sak.
Telur ayam ras yang seharusnya dijual Rp 25 ribu per rak isi 30 kilogram, tetap dijual Rp 29 ribu per rak. Kemudian gula pasir dijual Rp 9.500 per liter pekan lalu kini masih bertengger Rp 10.500 per liter.
Tak berbeda dnegan harga sayur mayur. Tomat misalnya, tetap dijual seharga Rp 6.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 4.000 per kilogram. Bawang merah tetap dijual dikisaran harga Rp 9.000 per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp 7.000 per kilogram.
Para pedagang beralasan tetap menjual harga sembako dengan tinggi lantaran stok yang ada telah dibeli sebelum ada keputusan pemerintah. Mereka mengaku tidak tahu apakah harga sembako yang sudah terlanjur melambung sejak isu kenaikan harga BBM, bakal turun atau tidak. Namun mereka siap menurunkan harga asalkan distributor barang tempat mereka membeli sembako ikut menurunkan harga.(BJK/IAN)
Sumber : Liputan 6
0 komentar:
Posting Komentar